cindai.id_ Anambas,- Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Tanjungpinang Suharno menjelaskan target Perusahaan Listrk Negara (PLN) tahun 2021 untuk mewujudkan “Kepri Terang Benderang” di seluruh desa dalam program Listrik Masuk Desa.
Hal itu diungkapkan Suharno kepada Cindai.id saat ditemui di kantornya. Dirinya juga memaparkan tentang pemasangan meteran baru di pedesaan yang masuk dalam wilayah 3T yang mengacu pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017.
Suharno mengatakan bahwa untuk pemasangan meteran baru di Desa Keramut Kabupaten Anambas, tidak termasuk wilayah 3T ( Terluar, Terdepan dan Tertinggal) yang merupakan wilayah yang mendapat subsidi listrik dari pemerintah, sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) No. 32 Tahun 2019 tentang Mekanisme Perubahan Subsidi Tarif Tenaga Listrik Rumah Tangga.
Pernyataan Suharno ini tidak selaras dengan data yang wilayah yang termasuk 3T menurut laman resmi PLN di layanan. pln.co.id. Wilayah Desa Keramut dinyatakan termasuk wilayah 3T, jadi untuk pemasangan meteran 450 VA secara gratis, dan untuk pemasangan listrik besaran 900 VA diberikan subsidi sebesar 50% oleh PLN.
Sebelumnya secara terpisah. Menurut sumber media ini, program subsidi listrik di Desa Keramut tidak berjalan. Warga yang akan memasang/menyambung listrik PLN, bukannya mendapat subsidi, melainkan harus membayar lebih tinggi dari harga sewajarnya. Terkait itu (mahalnya biaya penyambungan listrik di Letung-red) Suharno yang juga membawahi wilayah kerja PLN Letung ini mengaku bukanlah kebijakan yang dibuat oleh dirinya.
“Silahkan dikonfirmasi ke Pihak PLN Letung dan Biro yang mengurusnya, saya selaku Pihak PLN tidak mengetahui hal tersebut dan tidak ada istilah penunjukan biro tertentu untuk pengurusan pemasangan meteran baru. Terkait penyambungan meteran baru di Desa Keramut, sudah ada sosialisasinya di Kantor Desa, dan proses pembayarannya sampai saat ini belum ada masuk kepihak PLN,”ungkap Suharno.
Sosialisasi mengenai biaya pemasangan baru listrik PLN,.menurut Kepala Desa Keramut Markus, pernah dilaksakan di Desa Keramut pada tanggal 6 Mei 2021 oleh pihak PLN SUB Letung. Menurutnya, listrik masuk desa merupakan program yang didambakan masyarakat desa, namun mengenai mahalnya biaya pemasangan listrik meteran 900 VA dan 1300 VA yang menindas warga dirinya mengaku tidak mengetahui.
“Kami sangat mendambakan dari dulu Listrik masuk ke Desa Keramut, setelah sosialiasi dari pihak PLN kemaren sampai saat ini belum ada pemasangan meteran baru. Mengenai harga pemasangan meteran, itu antara pihak Biro PLN dan PLN Letung, setahu saya pihak Bironya Pak Wawan,”terang Markus
Terkait adanya pengenaan biaya yang sangat tinggi kepada warga desa yang akan memasang penyambungan listrik. Kepala PLN SUB Letung Ridwan menegaskan bahwa harga pemasangan meteran baru di Desa Keramut sesuai standar PLN. Untuk proses pengurusan meteran baru juga tidak ada penunjukan biro. Menurut Ridwan, tingginya harga meteran yang melebihi standar PLN, merupakan hasil kesepakatan antara pihak Biro dan warga
“Terkait pembiayaan meteran 900VA sebesar 1.5jt dan 1300VA 2.3jt itu saya sama sekali tidak tahu. Terkait Diskon wilayah 3T, saya coba berkoordinasi dengan PA PLN tarempa dan saya akan hubungi Kades Keramut untuk menekan pihak Biro serta mengembalikan biaya pemasangan meteran yang terlalu berlebihan, ” pungkas beliau.
Berdasarkan keterangan pihak Biro PT. Megung Anugerah Rejeki, Gunawan membenarkan biaya pemasangan meteran ukuran 900VA sebesar Rp.1,5 juta dan ukuran 1300VA sebesar Rp. 2,3 juta. Jumlah rumah yang akan dipasang sambungan baru sebanyak 104 rumah. Menurutnya, biaya tersebut termasuk untuk biaya SLO dan Jaminan Instalasi listrik serta ongkos pemasangan.
” Untuk pemasangan meteran baru, pihak PLN Letung meminta kepada kita untuk membantu memasangkannya, karna keterbatasan tenaga teknis di PLN Letung. Untuk pemotongan 900VA di wilayah 3T, saya tidak tahu pak,”kata Gunawan.
Saat ditanya tingginya harga pemasangan yang dirasakn sangat menekan warga, Gunawan mengaku sistem pembayaran dapat dilakukan bertahap.
“Perihal harga segitu, itu untuk 2 kali pembayaran,” Gunawan menegaskan.
Sementara itu, menurut warga keramut, beberapa warga wajib membayar secara lunas untuk mendapatkan layanan listrik pemasangan baru.
“Tak semua yang dua kali bayar, ada juga yang harus lunas,” kata Sumber media ini sambil menunjukkan kwitansi pembayaran.